Makalah Kendala Renang Gaya Bebas


KATA PENGANTAR

Assalammu’ alaikum Wr.Wb
Puji  dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan STUDY KASUS ini  tepat pada waktunya.Study kasus ini membahas tentang ‘KENDALA KENDALA DALAM RENANG GAYA BEBAS’’
Dalam penyusunan study kasus ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan study kasus ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa study kasus ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.

                                                                   PENULIS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
Bab I Pedahuluan.........................................................................................................3
Latar belakang..............................................................................................................3
Rumusan masalah........................................................................................................3
Batasan masalah..........................................................................................................4
Tujuan study kasus......................................................................................................4
Manfaat study kasus....................................................................................................4
Bab II pembahasan......................................................................................................5
Rasa Takut Ketika Berenang.......................................................................................5
Solusi Mengatasi Rasa Takut......................................................................................7
Teknik Teknik Dasar Renang Gaya Bebas.................................................................8
Bab III Penutup..........................................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................................11
Saran..........................................................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................................11
                                                                                                                                    


BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir.Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada.
Renang gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

RUMUSAN MASALAH
Kendala-kendala dalam renang gaya bebas :
1.      Perasaan  takut  dalam berenang
2.      Solusi mengatasi rasa takut
3.      Ketidakmampuan  dalam teknik teknik dasar renang gaya bebas
4.      Cedera dalam renang gaya bebas



BATASAN MASALAH
Penulis  membatasi pembahasan masalah.  Penulis hanya membahas masalah :
1.      Rasa dalam berenang
2.      Mengatasi rasa takut dalam bereng
3.      Teknik teknik renang gaya bebas
Bagi ada kekurangan mohon di maafkan
TUJUAN STUDY KASUS
Study kasus bertujuan untuk menjelaskan dan memahami objek yang di teliti secara khusus sebagai suatu kasus. Serta memberikan solusi pada masalah tersebut.

MANFAAT STUDY KASUS
Hasil dari study kasus  ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa. Dengan mempelajari study kasus ini diharapkan pembaca  dapat mempelajari dan menambah ilmu yang nantinya berguna dimasa yang akan datang.



BAB II PEMBAHASAN

Rasa Takut Ketika Berenang
Pada dasarnya bagi sebagian orang yang menjadi kendala dalam renang adalah rasa takut. perasaan takut terhadap air teradi karena kita menghadapi lingkungan yang baru. Saat di dalam air, kita akan melihat hal yang berbeda, kita akan mendengarkan hal yang berbeda, kita akan merasakan sensasi yang berbeda. Hal-hal yang berbeda inilah yang sering meningkatkat kecemasan.
Pawang macan bisa mengatasi rasa takutnya terhadap macan asuhannya karena beliau kontak langsung dengan si macan untuk mempelajari dan memahami karakter dari si macan. Kapan dia lapar, kapan dia ganas, kapan dia birahi tinggi dan bagaimana menaklukkannya.
Begitu juga air. Jika kita ingn memahami air maka harus berada di dalam air, jangan melihat hanya dari permukaan saja. Masukkan wajah anda kedalam air, dan nikmati perbedaan yang kita rasakan.
Memahami rasa takut terhadap air
Cukup banyak orang yang berani memasukkan kaki atau badan mereka ke dalam air, namun tidak berani memasukkan wajah mereka ke dalam air. Mengapa ?  itu karena hidung dan mulut. Kedua organ ini lah yang berhubungan langsung dengan kebutuhan akan bernapas. Selain itu terdapat indra-indra lainnya yang ikut memperbesar rasa takut kita terhadap air yaitu mata dan telinga.
Hidung dan mulut
Hidung dan mulut merupakan pintu paling luar dari saluran pernapasan. Mereka memiliki muara yang sama yang kemudian mengarah ke saluran pernapasan ( trachea ). Oleh sebab itu kita bisa menggunakan keduanya dalam proses bernapas.
Hidung merupakan organ tubuh yang memiliki sensitifitas cukup tinggi terhadap rangsangan dari benda asing. Satu tetes air saja, jika masuk ke dalam lubang hidung sudah cukup untuk membuat rasa yang sangat perih dan menusuk di hidung. Kondisi ini lah yang paling sering menyebabkan kita masuk ke fase panik. Sedangkan mulut tidak se-peka hidung terhadap rangsangan dari benda asing, sehingga tidak akan menjadi masalah jika kemasukan air.
Untuk mengatasi kendala ini, maka latihlah untuk menarik napas melalui mulut dan menghembuskannya melalui hidung. Dengan melatih teknik pernapasan ini  sehingga kita dapat  semakin merasa nyaman di air. Latih teknik napas ini setiap kali memasuki kolam.

Mata
Seperti hidung, mata pun memiliki kepekaan yang cukup tinggi terhadap rangsangan benda asing. Selain rasa perih, mata juga dipersenjatai dengan sebuah gerakan reflek yaitu reflek kornea. Jika ada benda asing menyentuh kornea kita, maka secara otomatis kelopak mata akan menutup. Hal ini berlaku juga untuk air. Sebenarnya ini merupakan reflek alami mata untuk menghindari mata dari benda asing yang berbahaya.
Kepekaan rangsangan dapat kita kurangi dengan membiasakan diri untuk membuka mata di dalam air. Tentu saja apabila kualitas air tempat kita berenang tidak begitu baik, jangan memaksakan diri untuk membuka mata. Menggunakan kacamata renang merupakan solusi yang bijaksana.. Hal ini sangat  penting  di dalam air. Kaarena dengan melihat suasana di dalam air akan mempermudah kita dalam  proses adaptasi.
Telinga
Tidak sedikit orang yang ragu untuk berenang karena takut telinga kemasukan air. Mereka khawatir air yang masuk ke dalam telinga akan masuk ke bagian dalam telinga sehingga mengganggu pendengaran. Untuk menjawab pertanyaan ini silahkan melihat gambar di bawah.
http://www.virtualmedicalcentre.com/uploads/VMC/TreatmentImages/2191_ear_anatomy_450.jpg
Anatomi telinga (gambar milik virtualmedicalcentre.com)
Kita lihat bahwa organ dalam telinga tidak berhubungan langsung dengan udara luar karena dibatasi oleh sekat yang kita sebut gendang telinga ( ear drum ), sehingga air yang masuk ke lubang telinga tidak bisa masuk ke organ dalam telinga. Kecuali pada orang-orang yang gendang telinganya sudah robek.
Takut Terhadap Kedalaman Air
Bagi sebagian orang yang menjadi penyebab timbulnya rasa takut dalam berenang  adalah kedalaman air. Hal itu sangatlah wajar bahkan kita wajib takut terhadap laut, danau, sungai termasuk juga kolam renang. Karena rasa takut akan membuat kita lebih waspada dan berhati-hati. Keteledoran adalah masalah yang besar jika kita berada di lingkungan air.
Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar kasus tenggelam terjadi akibat kurangnya kewaspadaan saat berada di lingkungan air. Misalnya, anak yang lepas pengawasan saat di kolam renang, bermain di kolam dalam padahal belum bisa berenang, bermain di pantai dengan ombak yang cukup besar, bermain olah raga air tanpa memenuhi standard keselamatan dengan tidak menggunakan jaket pelampung dan sebagainya. Ketidakwaspadaan ini biasanya timbul akibat kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan keselamatan diri.
Sebuah kalimat bijak mengatakan,
“Berani bukan berarti tidak punya rasa takut. Berani adalah mampu mengendalikan rasa takut”
Jadi takut adalah hal yang harus dimiliki oleh semua orang, sebagai mekanisme untuk melindungi diri.
Solusi Mengatasi Rasa Takut
  • bersahabatlah dengan air. Jangan langsung tegang saat masuk ke dalam air. Karena itu di sini diperlukan dulu pemanasan sebelum masuk ke dalam air kolam.
  • memulai dengan beradaptasi dengan air kolam renang secara perlahan tapi pasti. Jangan langsung memforsir diri untuk harus berenang dalam rentang waktu tertentu
  • hilangkan rasa malu. Karena sesungguhnya walau banyak orang di kolam renang milik umum, tapi mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Jadi tidak yang tahu bahwa anda belum mahir berenang.
  • rileks. Berusaha untuk tenang dan santai.
  • pakailah  kacamata renang, jadi kekuatiran bahwa mata anda akan perih terkena air bisa teratasi. Dan  mata anda bisa dengan bebas membuka di dalam air sehingga bisa melihat medan latihan dengan jelas.
  • belajar mengatur napas dalam air serta belajar meluncur dan mengambang di atas air kolam.
  • Belajarlah menguasai teknik dasar renang terutama renang gaya bebas karena renang gaya bebas termasuk renang yang paling mudah di pahami dan sering di gunakan dalam keseharian
  • pakai baju renang yang nyaman dan tidak menimbulkan masalah bila dikenakan seperti terlalu ketat atau berkesan vulgar.
Namun tetap dianjurkan bagi para pemula, sebaiknya  meminta bantuan seorang teman yang sudah mahir berenang atau seorang instruktur untuk mengajari  berenang


Teknik Teknik Dasar Dalam Berenang Gaya Bebas

Teknik renang gaya bebas terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut
·         Teknik dasar mengapung
Posisi mengapung tidak dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung di atas permukaan air. Lakukanlah dengan rileks dan melayang tanpa mengeluarkan tenaga. Berikut teknik mengapung dalam renang.
1)Berdiri di depan dinding kolam sejauh satu meter, air kolam dengan
ketinggian air setinggi perut.
2) Tarik napas dalam-dalam, kemudian masukkan kepala ke dalam air dengan sedikit merebahkan tubuh ke depan dalam posisi telungkup, mata tetap terbuka, dan buanglah napas perlahan-lahan.
3) Tubuh tetap rileks pertahankan sikap tersebut di dalam air hingga napas tidak kuat lagi.
4) Lakukanlah latihan ini berulang-ulang.

·         Teknik dasar meluncur
Setelah menguasai teknik mengapung, lanjutkan dengan latihan meluncur. Latihan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh di air. Jika tidak mampu menguasai keseimbangan tubuh maka tubuh akan
tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam ersebut dangkal. Cara melakukan latihan meluncur sebagai berikut.
1)      Berdirilah di tepi kolam dengan sikap membelakangi dinding kolam,
salah satu kaki menempel pada dinding untuk melakukan tolakan.
2)       Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga dengan ibu jari saling
berkaitan.
3)       Ambil napas dalam-dalam, condongkan tubuh ke depan, berusaha
ujung jari tangan lebih dahulu yang masuk ke dalam air.
4)       Tolakkan kaki yang menempel pada dinding kolam sampai tubuh
terdorong ke depan.
5)       Saat tubuh sedang meluncur, biarkan sampai tubuh berhenti
melaju.

image

1)      Posisi tubuh
Posisi tubuh saat berenang ialah streamline artinya sejajar dengan
permukaan air. Tubuh harus berputar pada sumbunya dan hindari
gerakan yang mengakibatkan posisi tubuh naik dan turu

     
2)             Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan ini akan membantu luncuran. Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai pengatur keseimbangan tubuh. Berikut ini cara melakukan latihan gerakan kaki.
a. Kedua kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian
dalam keadaan lemas.
b. Gerakan kedua kaki dimulai dari pangkal paha
c. Gerakan jangan terlalu tinggi tapi cukup dekat dengan permukaan
air.
3) Gerakan lengan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dayungan lengan akan mendukung laju tubuh dengan cepat. Latihan gerakan tangan dapat dilakukan di kolam dangkal,
berikut cara melakukannya.
a) Sikap awal berdiri, badan dibungkukkan dan kedua tangan lurus di samping telinga.
b) Tangan kanan ditarik ke bawah sambil menekan air, sampai berada
di bawah badan. Tangan mendorong air ke belakang dan ke atas.
c) Siku tangan kanan cepat ditekuk dan di keluarkan dari air, saat tangan kiri sampai di bawah badan di dalam air, tangan kiri mendorong air ke belakang dan ke atas.
d) Gerakan kembali ke posisi semula dilakukan dengan mengayunkan tangan ke depan.
e) Lakukan gerakan ini secara bergantian antara tangan kanan dan kiri dan lakukan gerakan ini secara berulang-ulang.

4) Teknik pernapasan Latihan pernapasan sebaiknya dilakukan di darat terlebih dahulu.
Caranya yaitu dengan melatih gerakan seperti yang dikerjakan di air. Pengambilan napas dilakukan pada saat mulut berada di atas permukaan air yaitu dengan cara memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau kiri
Latihan pernapasan juga dapat dilakukan di dalam kolam dangkal, caranya sebagai berikut.
a. Salah satu lengan lurus ke depan sejajar dengan permukaan air.
b. Jika tangan kiri yang di depan muka mengambil napasnya dengan memutar kepala pada ke kanan.
c. Jika tangan kanan yang di depan maka pengambilan napasnya memutar kepala pada sumbunya ke kiri.
d. Pengambilan napas biasanya dilakukan saat melakukan gerakan tangan kanan saja atau kiri saja, atau perbandingannya dua kali menarik tangan dan sekali mengambil napas.
  


BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
·          Rasa takut yang menjadi faktor sebagian orang tidak ingin belajar berenang
·         Indra indra yang ada di tubuh seperti hidung ,mulut,termasuk salah satu penyebab timbulnya rasa takut. Seperti hidung dan mulut .Kedua organ ini lah yang berhubungan langsung dengan kebutuhan akan bernapas sehingga menyebabkan rasa takut
·         Ketidakmampuan dalam teknik teknik dasar renang gaya bebas merupakan kendala dalam reng gaya  bebas. Jadi dengan mempelajari teknik teknik dasarnya insyaallah kita akan mampu dalam berenang gaya bebas


B. Saran

Yang menjadi kendala dalam dalam berenang terutama renang gaya bebas adalah rasa takut serta tidak memahami kemampuan kemampuan dasar dalam berenang,semoga dengan adanya study kasus ini pembaca dapat mengatasi masalah masalah tersebut sehingga dapat bermanfaat baik untuk sekarang maupun di masa yang akan datang.  

Daftar Pustaka

Ahmad Amin, Buku Tentang Rasa Takut Dalam Berenag, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.

http://google.com 


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Dilla Ricie Nandes. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy